Jumat, 06 Juni 2014

Pedagodi dan Andragogi


Di dalam Psikologi Pendidikan terdapat pedagogi dan andragogi. Pedagogi berasal dari bahasa Yunani atau biasa dikenal dengan paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos” yang artinya “memimpin atau membimbing”. Darikata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar. Paedagogi juga merupakan kajian mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan formal. Dengan kata lain, ia adalah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah. Secara umumnya pedagogi merupakan mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, pedagogi melibatkkan kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, pengurusan bilik darjah, organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar.

Andragogi berasal dari kata andros atau aneryang berarti orang dewasa. Kemudian agogosberarti memimpin. Andragogi berarti memimpin orang dewasa , sedangkan pedagogi berasal dari kata paes, yang berarti anak, dan agogos berarti memimpin. Pedagogi berarti memimpin anak – anak.
Dari segi definisi, andragogi adalah seni dan ilmu mengajar orang dewasa (Knowles, 1980). Sebagai ilmu, tidak ubahnya seperti ilmu yang lain, tentunya andragogi dapat dipelajari oleh siapa saja karena ia mengikuti hukum – hukum keilmuan pada umumnya yang bersifat objektif. Sebagai seni atau kiat, andragogi adalah krativitas yang merupakan kecakapan kreatif dan keahlian seseorang yang terkait dengan rasa estetika, terikat dengan kepribadian, karakter atau watak di pendidik. Ada pendidik yang sangat piawai dalam memengaruhi dan memperlakukan anak – anak didiknya yang berdampak pada rasa senang dan simpati kepada si pendidik. Dengan kesabarannya, ketelatenannya dan rasa humornya, seorang pendidik lebih memikat hari anak lebih dari yang lain. Begitu sebaliknya, ada pendidik yang kurang dapat melakukan hal – hal seperti dimaksudkan tadi walaupun mungkin dia sangat menguasai dan pandai secara keilmuan.

Berdasarkan pengalaman, saya mengalami masa-masa pedagogi pada saat saya di bangku TK sampai dengan SMA. Pada saat -saat seperti ini kan saya mendengarkan apa yang diintruksikan oleh guru saya. Pada saat saya di bangku TK, guru saya memberikan tugas untuk menuliskan angka harus secara berurutan mulai dari angka 1 sampai dengan 20 di dalam buku tulis saya. Contoh lainnya itu pada saat di bangku SD kalo tidak salah ketika saya berada di kelas 2, guru memberi tugas untuk menuliskan huruf bersambung di dalam buku halus kasar. Tulisan itu harus di tulis secara rapi tanpa keluar dari garis yang ditentukan. Pada saat SMA sih sebenarnya murid sudah di tuntut untuk bersikap aktif di kelas, tapi pada masa ini kita masih mengalami masa-masa pedagogi dan andragogi belum begitu berpengaruh disini.
Sedangkan pengalaman andragogi saya sangat terasa di bangku perkuliahan ini. Karena pada saat ini kita memang dituntut untuk aktif di dalam kelas. Dosen akan memberikan materi dan jika kita tidak mengerti, kita diharapkan untuk bertanya kepada dosen yang menjelaskan materinya. Oleh karena itu mahasiswa di tuntut untuk lebih aktif ketika berada di dalam kelas.

Sekian sedikit penjelasan mengenai pedagogi dan andragogi, serta bagaimana pengalaman saya dalam mengalami masa-masa pedagogi dan andragogi tersebut. Semoga apa yang saya post kali ini dapat berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar