Senin, 24 Maret 2014

Teori Ekologi Bronfrenbrenner

Kelompok 11

Ketua     : Novemina Angelita (131301028)
Anggota  : Maimunah (131301018)
                Siti Khalida Ilmi (131301062)
                Indri Diani (131301128)                  

Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1912-) yang fokus utamanya pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak. Bronfenbrenner adalah psikolog perkembangan Amerika namun lahir di Rusia. 






Lima Sistem Lingkungan. Teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Bronfenbrenner (1995, 2000; Bronfenbrenner & Morris, 1998) menyebut sistem -sistem itu sebagai mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.

  1. Mikrosistem adalah setting di mana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain. Menurut Bronfenbrenner murid bukan penerima pengalaman secara pasif di dalam setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan membantu mengkontruksi setting tersebut. Contohnya ya ketika saya masih kecil saya kebanyakan beraktivitas di luar rumah. Saya termasuk anak yang aktif. Saya suka bermain dengan teman-teman sekolah dan teman-teman di lingkungan rumah saya. Sehingga hal tersebut membuat saya mudah bergaul dengan orang lain. 
  2. Mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem. Hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya. Salah satu mesosistem penting adalah hubungan antara sekolah dan keluarga. Contohnya di rumah saya diajarkan untuk bersopan santun  dan menghormati orang yang lebih tua. Jadi di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah saya sudah terbiasa untuk melakukannya.
  3. Eksosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain (di mana murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Secara singkat maksudnya itu eksosistem itu melibatkan pengalaman individu yang tidak meiliki peran aktif. Contohnya ayah saya mengemukakan pendapat dan pendapatnya itu tidak bisa saya bantah.
  4. Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Hal ini berkaitan dengan budaya dan status sosioekonomi. Contohnya itu di keluarga saya biasanya setiap ada yang sedang berulang tahun selalu ada acara upah-upah. Hal tersebut menjadi sebuah kebiasan di keluarga saya.
  5. Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak. Contohnya pada masa anak-anak saya sering memainkan permainan tradisional seperti petak umpet, sedangkan pada masa kini kebanyakan anak-anak memainkan permainan yang bersifat elektronik seperti game dari Ipad.

Ini adalah pengalaman masa kecil saya yang saya kaitkan dengan teori Bronfenbrenner dan akhirnya saya mengetahui kalau ada hubungan antara konteks sosio dengan perkembangan anak.



Selasa, 11 Maret 2014

Psikologi Pendidikan & Teknologi

Pada zaman sekarang murid-murid berbeda dengan murid-murid di zaman dulu. Karena mereka memakai teknologi untuk dapat mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Revolusi Teknologi

Revolusi teknologi merupakan bagian dari masyarakat informasi dimana kita hidup. orang-orang menggunakan komputer, bolpoin, telepon, dan sebagainnya untuk berkomunikasi. Masyarakat informasi baru mengandalkan beberapa keahlian nonteknologi mendasar, seperti: keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, berpikir mendalam, berpikir kreatif, dan bersikap positif.

Teknologi menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban. Di setiap sekolah biasanya disediakan fasilitas komputer yang gunanya untuk mempermudah murid-murid mempelajari bagaimana cara menggunakannya agar mereka mudah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mereka. Karena kan kalau sekarang kebanyak guru memberikan tugas yang menggunakan komputer.

Ada survei yang dilakukan oleh Office of Technology Assesment (1955) yang mengemukakan bahwa mayoritas guru tidak akrab dengan komputer. Komputer masih sering dipakai untuk kegiatan biasa, bukan untuk pembelajaran konstruktif dan aktif (Newby dkk., 2000). Memang kebayakan guru merasa kesulitan dalam menggunakan komputer. Maka dari itu biasanya dari setiap sekolah guru-guru diberikan workshop bagaimana menggunakan komputer. Jadi mereka merasa tidak kesulitan ketika mengajar di kelas dengan menggunakan komputer. Tetapi sebenarnya banyak juga guru-guru yang tidak terlalu mengetahui bagaimana cara menggunakan komputer dengan baik, dan banyak juga sekolah yang tidak menyediakan workshop.

Internet

Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan yang terhubung di seluruh dunia, dan meyediakan informasi tidak terbatas yang bisa diakses murid. Internet mengandung informasi lebih banyak daripada buku teks.

World Wide Web (Web) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang mengubungkan berbagai materi Internet; materi ini mencakup teks dan grafis. Web memberi struktur yang dibutuhkan Internet. Website adalah lokasi individu atau organisai di Internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi. E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari Internet. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.

Teknologi dan Diversitas Sosiokultural

Teknologi membawa beberapa isu sosial. Misalnya, akankah penggunaan teknologi di sekolah, terutama komputer, akan memperlebar antara murid kaya dan miskin? Problem akses komputer dan pemanfaatannya juga diperparah karena makin banyak komputer di rumah keluarga kelas menengah ke atas. Juga ada problem kesenjangan antarkelompok etnis. Komputer sering dipakai untuk aktivitas yang berbeda di kelompok sosiokultural yang berbeda. 

Ada beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer:
  1. Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
  2. Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang gender, etnis, dan kuktural.
  3. Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karir mereka.
  4. Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah. Cari cara bagaimana agen pemerintah dan komunitas dapat membantu pendanaan untuk membeli komputer untuk murid Anda dari keluarga miskin. Ajak orang tua untuk memberi umpan balik positif kepada anak gadis mereka agar menggunakan komputer.

Standar untuk Murid yang "Melek Teknologi"

International Society for Technology in Education (2000) bekerja sama dengan US Department of Education, telah mengembangkan standar untuk murid guna mencapai level grade yang berbeda. Berikut adalah ringkasan dari standar untuk grade pra-taman kanak-kanak sampai grade 2, 3 sampai 5, grade 6 sampai 8, dan grade 9 sampai 12.

Pra-taman Kanak-kanak Sampai Grade 2

  • Gunakan alat input (seperti mouse, keyboard, atau remote control) dan alat output (seperti monitor dan printer) untuk mengoprasikan komputer.
  • Gunakan variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yang independen.
  • Gunakan sumber daya multimedia yang pas, seperti buku interaktif, software pendidikan, dan ensiklopedia multimedia dasar, untuk mendukung pembelajaran.
  • Kerja sama dengan teman, anggota keluarga, dan orang lain saat menggunakan teknologi.
  • Gunakan sumber daya teknologi (sperti teka teki, program berpikir logis, alat menulis, dan kamera digital) untuk pembelajaran.
  • Tunjukkan perilaku etis dan sosial yang positif saat menggunakan teknologi.

Grade 3 Sampai 5

  • Gunakan keyboard dan alat input lain secara efektif.
  • Diskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian penggunaan itu.
  • Gunakan alat teknologi (seperti multimedia, alat presentasi, alat Web, kamera digital, dan scanner) untuk kegiatan menulis, berkominikasi, dan memublikasikan aktivitas individu.
  • Gunakan telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasi di tempat yang jauh, berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari informasi yang menarik secara personal.
  • Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online (seperti e-mail, diskusi online, dan Web) untuk berpartisipasi dalam proyek pembelajaran bersama.
  • Gunakan sumber daya teknologi (seperti kalkulator, alat pengumpul data video, dan software pendidikan) untuk aktivitas pemecahan masalah dan pembelajaran mandiri.

Grade 6 Sampai 8

  • Aplikasi strategi untuk mengidenttifikasi dan memecahkan problem hardware dan software yang muncul dalam pengunaan sehari-hari.
  • Tunjukkan pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap lapangan kerja dan masyarakat.
  • Gunakan alat spesifik, software, dan simulasi (seperti peralatan lingkungan, kalkulator, dan lingkungan percobaan) untuk pembelajaran dan riset.
  • Desain, kembangkan, publikasikan, dan paparkan produk (seperti halaman web dan rekaman video).
  • Teliti dan evaluasi akurasi, relevansi, dan bias dari sumber informasi elektronik yang berkaitan dengan problem dunia nyata.

Grade 9 Sampai 12

  • Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilailah potensi sistem sistem dan layanan ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan.
  • Gunakan sumber daya teknologi untuk mengelola dan mengomunikasikan informasi personal dan profesional (sepertk keuangan, jadwal, alamat, pembelian, dan korespondensi).
  • Gunakan informasi online secara rutin untuk memenuhi kebutuhan riset, publikasi, komunikasi, dan prokduktivitas.
  • Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis infromasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi.

Masa Depan: Komputer di Mana-mana

Sekarang kita hidup dimana orang-orang telah memiliki komputer secara pribadi. Beberapa pakar komputer percaya bahwa generasi komputer berikutnya akan berupa ubiquitous computing, yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungam, ketimbang ke personal. Secara singkat ubiquitous computing akan berupa dunia pasca-PC.